SYAIKH Dr Ikrimah Shabri, kepala Dewan Islam Tertinggi dan pengkhutbah di masjid Al-Aqsha, menekankan bahwa dinding barat Masjid Al Aqsha tidak dan tidak akan pernah menjadi milik Yahudi.
Syaikh Shabri mengatakan hal itu dalam sebuah pernyataan pers pada hari Rabu kemarin (19/12/2012) bahwa pernyataan Perdana Menteri Israel mengenai dinding barat Masjid Al Aqsha kontras dengan fakta-fakta dan sejarah, menekankan bahwa dinding barat, termasuk Tembok Buraq merupakan bagian integral dari masjid Al-Aqsha.
Syaikh Shabri juga menunjukkan bahwa PBB mengakui pada tahun 1930 bahwa Tembok Barat adalah wakaf Islam.
Dia menegaskan bahwa Al-Aqsa “adalah garis merah” dan meskipun berulang kali pembobolan dilakukan oleh ekstremis Yahudi ke Masjid Al-Aqsha di bawah perlindungan polisi pendudukan Israel, namun hal itu tidak akan memberi mereka hak di Al Aqsha.
Sementara itu, Yayasan Wakaf dan Warisan Al-Aqsha melaporkan bahwa sekitar 80 unsur dari dinas intelijen pendudukan Israel telah menyerbu Masjid Al Aqsha pekan ini dan telah mengorganisir wisata warga Yahudi di bagian Al-Aqsha yang berbeda.
Yayasan memperingatkan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu kemarin bahwa pengulangan penodaan tersebut membawa sinyal berbahaya, termasuk pendudukan berencana untuk mengintensifkan serangan yang menargetkan Al-Aqsha.
Kelompok Israel sendiri telah mengumumkan pekan ini adanya pembentukan gerakan pemuda, yang menyerukan untuk mengintensifkan serangan ke masjid Al Aqsha dan melakukan ritual Yahudi di dalamnya, sebagai langkah untuk membangun Kuil Sulaiman.
0 komentar: